Dua Bom Meledak Saat Bahas Covid-19 di Yala

Yala(THAILAND).BM- Dua bom meledak di depan kantor pemerintah di Provinsi Yala di Thailand selatan yang menewaskan 25 orang, termasuk tujuh wartawan, kata seorang pejabat keamanan.

Seorang juru bicara Divisi 4 Kolonel Angkatan Darat Kolonel Pramote Prom-in mengatakan ledakan di depan Pusat Administrasi Perbatasan Selatan (SBPAC) terjadi ketika pejabat tinggi dan pejabat kesehatan bertemu untuk membahas penyebaran wabah COVID-19.

Dia mengatakan bom rakitan pertama meledak sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat (17/03) di luar kantor SBPAC, yang diyakini bertujuan untuk membuat orang keluar.

“Sekitar 10 menit kemudian, bom rakitan lainnya ditempatkan di truk pickup, sekitar 100 meter dari ruang pertemuan, meledak.

“Dua puluh lima orang terluka, termasuk tujuh wartawan lokal, beberapa orang, polisi dan personel militer. Namun, tidak ada korban jiwa, "katanya kepada wartawan di sini hari ini.

Ledakan kedua merusak beberapa bagian bangunan dan beberapa mobil diparkir di dekatnya.

Polisi belum mengesampingkan motif di balik pemboman itu. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Jenderal Prayuth Chan o-cha, yang juga Menteri Pertahanan Thailand, memerintahkan pasukan keamanan untuk memburu para pelaku insiden pemboman untuk menyeret mereka ke pengadilan.

Dia juga mengarahkan lembaga terkait untuk memberikan bantuan kepada para korban insiden tersebut.

Sementara itu, juru bicara pertahanan Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich mengatakan kementerian pertahanan mengutuk serangan hari ini.

"Itu adalah tindakan yang kejam dan tidak manusiawi. Itu juga melanggar hak asasi manusia dan merupakan penghalang bagi proses perdamaian yang sedang berlangsung di Thailand selatan, ”katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga