Padang(SUMBAR).BM- Badan Statistik ( BPS ) Sumatera Barat ( Sumbar ) melaporkan Ekonomi Sumatera Barat Triwulan III-2024 tumbuh 0,46 persen (q-to-q), Ekonomi Sumatera Barat Triwulan III-2024 tumbuh 4,33 persen (y-on-y) dan Ekonomi Sumatera Barat hingga Triwulan III-2024 tumbuh 4,48 persen
(c-to-c).
" Perekonomian Sumbar pada triwulan III-2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp83,52 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp49,97 triliun, " ungkap kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sugeng Arianto, M.Si lewat daring Selasa siang ( 05/ 11/ 2024 ).
Lebih lanjut, Ekonomi Sumbar triwulan III-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,46 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,77 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Impor Luar Negeri mengalami akselerasi tertinggi sebesar 29,73 persen, namun perlu diingat bahwa komponen ini merupakan pengurang PDRB.
" Sedangkan ekonomi Sumbar triwulan III-2024 terhadap triwulan III-2023 tumbuh sebesar 4,33 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi juga dicapai oleh Komponen Impor Luar Negeri sebesar 69,42 persen, " terangnya.
Sampai dengan triwulan III-2024, lanjut Sugeng " Ekonomi Sumbar mengalami pertumbuhan sebesar 4,48 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,39 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi juga dicapai oleh Komponen Impor Luar Negeri sebesar 30,99 persen.
Ket pic; Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Barat ( Sumbar ) Beberapa Komponen Pengeluaran (y-on-y) (persen), Triwulan III-2023, Triwulan II-2024, dan Triwulan III-2024
" Ekonomi Sumbar triwulan III-2024 dibandingkan dengan triwulan III-2023 mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 4,33 persen (y-on-y). Pertumbuhan pada triwulan ini didorong oleh Komponen PK-RT sebesar 4,62 persen, diikuti oleh PMTB dan Komponen PK-P berturut-turut sebesar 2,68 persen dan 1,39 persen. Sebaliknya, komponen pengeluaran lainnya mengalami pertumbuhan negatif yaitu pada Komponen Ekspor Luar Negeri yang terkontraksi cukup dalam sebesar 26,54 persen dan Komponen PK-LNPRT sebesar 1,89 persen. Adapun Komponen Impor Luar Negeri sebagai faktor pengurang dalam PDRB mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 69,42 persen, " papar Sugeng.
Ekonomi Sumbar, sambungnya " Secara kumulatif pada triwulan I s.d. triwulan III-2024 dibanding triwulan I s.d. triwulan III-2023 tumbuh sebesar 4,48 persen (c-to-c). Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh komponen pengeluaran kecuali Komponen Ekspor Luar Negeri yang terkontraksi sebesar 19,17 persen. Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen PK-LNPRT sebesar 7,56 persen; diikuti Komponen PK-RT sebesar 4,38 persen; Komponen PK-P sebesar 2,28 persen; dan Komponen PMTB sebesar 1,61 persen. Sementara itu, Komponen Impor Luar Negeri sebagai faktor pengurang dalam PDRB tumbuh signi昀椀kan sebesar 30,99 persen ".
" Sedangkan Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada triwulan III-2024 didominasi oleh Provinsi Sumbar dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 23,54 persen; diikuti Riau sebesar 22,94 persen; Sumatera Selatan sebesar 13,82 persen; Lampung sebesar 10,11 persen; Kepulauan Riau sebesar 7,00 persen; Sumatera Barat sebesar 6,72 persen; Jambi sebesar 6,69 persen; Aceh sebesar 4,91 persen; Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,18 persen; dan Bengkulu sebesar 2,08 persen. Pada Triwulan III-2024, pertumbuhan ekonomi (y-on-y) tertinggi dicapai oleh Provinsi Sumatera Utara sebesar 5,20 persen diikuti Aceh sebesar 5,17 persen; Sumatera Selatan sebesar 5,04 persen; Kepulauan Riau sebesar 5,02 persen; Lampung sebesar 4,81 persen, Bengkulu sebesar 4,57 persen; Sumatera Barat sebesar 4,33 persen; Jambi sebesar 4,01 persen; Riau sebesar 3,46 persen; dan Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,13 persen, " pungkasnya.
Selengkapnya! Lihat Disini!
Baca Juga
# Gan
No comments:
Post a Comment