Wagub Habib Ismail Tegaskan Perlu Penguatan Sinergitas dan Komitmen Bersama Laksanakan Program Nawacita dan Kalteng BERKAH

Sampit(KALTENG).BM- Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya mengatakan tantangan utama pembangunan daerah Kalimantan Tengah adalah kesejahteraan masyarakat  yang perlu ditingkatkan dengan pembangunan berkelanjutan dan berdaya saing.

Selain itu masih tingginya angka kelahiran pada rentang usia 15 sampai dengan 19 tahun atau usia remaja yang berarti terjadi perkawinan usia dini sehingga berkorelasi dengan lamanya mengenyam pendidikan termasuk kasus stanting, juga merupakan tantangan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Kalimantan Tengah.

“Bila berbicara tentang kependudukan tidak hanya tentang kuantitas atau pengendalian penduduknya, tapi juga bicara tentang kualitas Sumber Daya Manusianya,” jelas Habib Ismail ketika membuka Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu (26/02/20).

Salah satu upaya peningkatan SDM adalah menggelorakan kembali Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Banggakencana. “Saya menyambut baik upaya menggelorakan kembali Program Banggakencana dan peningkatkan SDM melalui salah satu jalan keluarnya adalah Kampung KB. Namun pengelolaan Program Kampung KB memerlukan sinergitas lintas sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas SDM”, kata Habib Ismail.

Wagub mengatakan apabila keberhasilan pendidikan yang ditandai dengan angka partisipasi sekolah dan lamanya sekolah maka tidak langsung akan berdampak pada Program Kependudukan yaitu adanya penundaan usia kawin serta penundaan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk.

Demikian juga apabila Program Banggakencana berhasil maka tidak langsung akan berdampak dalam penurunan kematian ibu dan bayi pada saat proses kelahiran. “Dengan jumlah anak yang terencana, akan memberikan kesempatan dan kemampuan keluarga atau orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi”, imbuh Habib Ismail.

Wagub menekakan untuk mencapai sasaran program pemerintah melalui Nawacita dan Kalteng BERKAH perlu penguatan sinergitas dan komitmen pemangku kepentingan dan mitra kerja di seluruh tingkatan wilayah yang wajib dilaksanakan. “BKKBN sebagai Lembaga Pemerintah Pusat di daerah harus dapat berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terutama dalam menyusun, mengembangkan dan menindaklanjuti berbagai arah kebijakan dan strategi pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana termasuk Program Kampung KB, sehingga dapat memberikankan manfaat bagi masyarakat”,  beber Wagub.

Sementara itu Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo dalam sambutan tertulis  dibacakan Kepala Biro Perencanaan BKKBN RI Siti Fatonah mengharapkan Rakerda tersebut dapat mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan BANGGAKENCANA dengan baik, sehingga tujuan nasional dapat tercapai melalui Visi “Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk Yang Seimbang Guna Mendukung Tercapainya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Kepala BKKBN Pusat juga berharap melalui forum Rakerda Program BANGGAKENCANA Kalteng 2020 ini, komitmen pemerintah daerah dan kemitraan dengan berbagai sektor terkait harus ditingkatkan. “Kami yakin dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, maka sasaran-sasaran Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan”, tegas Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Pada Raker tersebut dilakukan Penandatanganan Pernyataan Komitmen Penerapan Program Pengendalian Gratifikasi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng M. Irzal dan Penandatanganan Kesepakatan Kerja Kemitraan antara Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten/Kota se-Kalteng serta penyerahan Piagam Penghargaan KB kepada beberapa perusahaan. ///

Baca Juga

# Gan | Humas Kalteng