Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Monday, May 6, 2019

Februari 2019, BPS Sumbar: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,29 persen



Padang(SUMBAR).BM- " Bulan Februari 2019, jumlah Angkatan Kerja di Sumatera Barat sebanyak 2,69 juta orang, menurun sebanyak 55,23 ribu orang dari Februari 2018. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 2,53 poin. Dalam setahun terakhir, TPT turun sebesar 0,26 poin. Dilihat dari  tingkat pendidikan, TPT untuk Sarjana Diploma  I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 10,86 persen. Penduduk yang bekerja sebanyak 2,54 juta orang, turun sebanyak 45,23 ribu orang dari Februari 2018. 3 Sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja tertinggi yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (1,97 poin), Sektor Industri Pengolahan (0,85 poin), dan Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (0,81 poin). Sedangkan 3 sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (3,14 poin), Sektor  Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (0,78 poin), dan Sektor Pertambangan dan Penggalian (0,42 poin)," papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Senin Siang (06/05/2019).

Lebih lanjut, Sebanyak 1,58 juta orang (62,29 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, persentasenya turun sebesar 1,85 poin dibanding Februari 2018. Dari 2,54 juta orang yang bekerja, sebesar 9,00 persen masuk kategori setengah menganggur dan 24,96 persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur turun sebesar 1,39 poin dan pekerja paruh waktu turun sebesar 1,75 poin.

" Jumlah angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 2,69 juta orang, turun 55,23 ribu orang dibanding Februari 2018 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada Februari 2019, sebanyak 2,54 juta orang penduduk bekerja sedangkan sebanyak 142,24 ribu orang menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja berkurang sebanyak 45,23 ribu orang dan pengangguran berkurang hampir 10 ribu orang.

Penurunan jumlah angkatan kerja, diiringi dengan penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK pada Februari 2019 tercatat sebesar 70,27 persen, turun sebesar 2,53 poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2019, TPAK laki-laki sebesar 81,57 persen sementara TPAK perempuan hanya sebesar 59,27 persen. Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, baik TPAK laki-laki maupun perempuan mengalami penurunan, masing-masing sebesar 1,73 poin dan 5,11 poin, " terang Sukardi.

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019, TPT untuk Diploma I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 10,86 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Umum (SMA Umum) sebesar 7,80 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan Diploma I/II/III dan SMA Umum. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,66 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami penurunan pada tingkat pendidikan SD ke bawah, SMK, dan SMA Umum sederajat. Sementara TPT pada jenjang SMP sederajat, Diploma I/II/III dan Universitas, mengalami kenaikan.

Sedangkan, Berdasarkan tren sektoral selama Februari 2018-Februari 2019, 3 sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Sektor Pengadaan Listrik, Gas dan Air (73,33 %), Sektor  Jasa Perusahaan (33,20 %) dan Sektor Jasa Keuangan, Asuransi dan Real Estat (32,70 %). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan terbesar antara lain Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (32,33 %), Sektor Informasi dan Komunikasi (32,01%) dan Sektor Pertambangan dan Penggalian (27,43 %), " jelas Sukardi.

Dalam setahun terakhir (Februari 2018-Februari 2019), peningkatan persentase penduduk bekerja tertinggi berturut-turut pada status buruh/karyawan/pegawai (1,86 poin), status sebagai pekerja bebas di non pertanian (0,48 poin), status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar (0,34 poin), dan berstatus sebagai pekerja bebas di pertanian (0,12 poin). Penurunan terjadi pada status berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian, pekerja keluarga/ tidak dibayar dan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar yaitu masing-masing sebesar 1,77 poin, 1,03 poin, dan 0,01 poin.

Terhadap pekerja penuh/ tidak Penuh Sukardi menerangkan " Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut angkatan kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa seseorang yang bekerja ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi, hal ini diindikasikan dari jam kerja rendah. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu.


Persentase pekerja penuh pada Februari 2019 sebesar 66,05 persen, meningkat dibandingkan keadaan Februari 2018 sebesar 62,92 persen. Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 33,95 persen, turun 3,14 poin jika dibanding Februari 2018 (37,09 %). Pekerja setengah penganggur, persentasenya turun dari 10,38 persen menjadi 9,00 persen dalam setahun terakhir. Diikuti pula dengan penurunan persentase pekerja paruh waktu dari 26,70 persen menjadi 24,96 persen," terangnya.

 Terkait:
-Triwulan I-2019, BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,07 Persen
 
- BPS Sumbar: Ekspor Sumbar Desember 2018 Turun 13,14 % Berbanding November 2018

- BPS Sumbar Beberkan Data Penurunan Angka Kemiskinan

- IPM Naik Jadi 71,39, BPS: Harapan Hidup Bayi Baru Lahir di Indonesia Capai Usia 71,20 Tahun

- BPS Provinsi Sumbar Gelar Capacity Building Data Statistik BPS Provinsi Sumbar

- Ekspor Indonesia Naik 11,17 Persen Sepanjang Maret 2019

- 2014 Sampai 2018, BPS: Ekonomi Indonesia di 2018 Tumbuh 5,17 Persen

- Kenaikan Harga Tiket Pesawat Pemicu Inflasi di Padang



# Gan 

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Rabu 24 April 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS