Tarian “Seribu Tangan” Pukau Pengunjung Ethnic Folklore Festival

New Delhi(INDIA).BM-  Salah satu warisan kebudayaan Nusantara, tari Saman yang dikenal dengan istilah tarian "seribu tangan" sukses memukau ratusan pengunjung yang hadir pada kegiatan International Ethnic Folklore Festival, yang diselenggarakan pada tanggal 12 - 18 Oktober 2017 di New Delhi. Sinkronisasi rentak gerakan berpadu dengan riak suara, tepukan tangan dan dentuman rafa'i menciptakan harmonisasi gerak atraktif penuh makna. Kekompakan yang dipertunjukkan oleh 14 orang penari dari sanggar tari Bungong, yang juga berstatus mahasiwa jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (HMT PWK) Universitas Gadjah Mada, mendapat apresiasi luar biasa dari penonton.

3rd Edition International Ethnic Folklore Festival (IEFF) diselenggarakan atas inisiatif lembaga kebudayaan Shrustii Multicultural Centre (SMC) dengan tujuan melestarikan dan mempromosikan kesenian folklore yang semakin menurun popularitasnya dari tahun ke tahun. IEFF-2017 mengundang sekitar 150 artis/seniman internasional dari Polandia, Meksiko, Perancis, Polinesia, Iran, Ekuador, Maroko, Filipina, Tunisia, India dan Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di dua tempat berbeda, MCUI Auditorium dan Siri Fort Auditorium, New Delhi.

Sebelum tampil di New Delhi, tim tari Bungong juga diundang untuk mengadakan workshop dan pertunjukkan di Chandigarh University (CU), Punjab. Para mahasiswa CU tampak begitu antusias dan kagum dengan tarian yang ditampilkan. Beberapa di antaranya bahkan berinisiatif untuk dapat segera mempelajari beberapa gerakan dasar tari Saman. Interaksi antarmahasiswa pada kesempatan tersebut menjadi momen penting untuk menanamkan pengetahuan budaya Indonesia kepada para mahasiswa India. "Interaksi budaya adalah salah satu strategi efektif dalam menciptakan harmonisasi hubungan Indonesia – India", demikian disampaikan Vice Chancellor CU, Dr. R.S. Bawa.​ 

#Gan/ KBRI New Delhi/SB