Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Sunday, April 9, 2017

Tari Bedoyo Pager Bumi Pukau Publik Australia

Sydney.BM- Tari Bedoyo Pager Bumi yang digelar pada gedung pertunjukan dengan kapasitas lebih dari 300 tempat duduk di Shearwater High School, Mullumbimby, Australia, (3/4) penampilan yang apik dan memukau tim kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membawakan tari Bedoyo Bedoyo Pager Bumi hasil kreasi Garin Nugroho, salah satu seniman senior Indonesia.


Bedoyo Pager Bumi merupakan sebuah tarian yang menceritakan perjalanan 3 orang ksatria Islam di Tanah Jawa pada awal abad ke-19, untuk mengetahui dan melihat secara langsung perubahan-perubahan yang dialami masyarakat di tanah Jawa akibat perubahan jaman.

Alkisah Yogyakarta pada awal abad ke-19 menghadapi gonjang-ganjing, karena menghadapi dua perkembangan perubahan jaman. Satu pihak, kolonialis Eropa masuk. Di pihak lain, Islam yang masuk dari Timur Tengah melahirkan Islam Jawa dan Islam yang harus mengikuti tata budaya Timur Tengah.

Siang itu, saat jarum jam menunjukkan pukul 13.45 waktu setempat, sayup-sayup terdengar di balik tirai panggung pertunjukan suara musik yang tidak asing, suara musik kendang Sunda. Serta merta masuk dari balik tirai menuju panggung seorang pria bertopeng,  sambil memukulkan Kendang Sunda, seketika pula riuh tepuk tangan terdengar di seluruh isi ruangan. Riuh tepuk tangan semakin bergemuruh saat pemusik lainnya mengiringi suara merdu vokalis dan lenggak lenggok para penari memasuki panggung.

Ya, siang itu lebih dari 300 orang penonton, yang terdiri dari para siswa dan guru Shearwater High School, warga sekitar, dan sejumlah tokoh penting di Byron Shire, seperti Walikota Byron Shire dipukau dengan penampilan epik Tim Kesenian DIY. Hadir di antara penonton juga adalah Konsul Jenderal RI di Sydney, Dr. Yayan G.H. Mulyana beserta isteri.

Selama sekitar 45 menit, emosi para penonton benar-benar terbawa dalam penampilan epik dan sangat artistik di atas panggung. Pada momen tertentu penonton tertawa terbahak menyaksikan gaya komedi para penari. Di momen lain penonton diam terpanah saat alunan suara merdu vokalis mempertegas pesan nilai-nilai hidup dan budaya Jawa yang disampaikan para penari.

Pertunjukan tari Bedoyo Pager Bumi ini diakhiri dengan sangat brilian melalui penyampaian satu pesan luhur yang dinubuatkan ketiga Ksatria Islam dalam kisah ini, bahwa di masa depan Jawa akan penuh konflik dan kekerasan jika orang-orang luar yang masuk ke tanah Jawa tidak mau, dan tidak mampu hidup bersama di tanah Jawa dan tidak memahami Budaya Jawa.





#Humas Konsulat Jenderal RI Sydney
" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 31 Mei 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS