Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Thursday, October 27, 2016

Manokwari Rusuh, Hanya Karena Mabuk Hingga Berakhir Petaka

MANOKWARI,BM--- Puluhan masa dari masyarakat Sanggeng melakukan pemalangan jalan di perempatan Primkopal, depan SPBU Jl. Yos Sudarso, dan di depan SPBU sanggeng Jl.Trikora, Rabu (26/10/16). Aksi pemalangan tersebut disinyalir merupakan reaksi dari kejadian penusukan yang dilakukan oleh oknum masyarakat Sulawesi Selatan kepada masyarakat Papua (Sanggeng) yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Sebelumnya, kejadian penusukan berawal ketika satu orang masyarakat Papua yang dipengaruhi oleh minuman keras dan dalam kondisi mabuk membeli dan membungkus makanan di warung bapak Gidin (Suku Bugis), alamat Jl. Percetakan (belakang Kantor Golkar), Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Setelah orang tersebut selesai makan, dirinya tidak mau membayar dan membuang makanan yang telah dibungkus kemudian pergi meninggalkan warung begitu saja.

“Pada awalnya orang itu mabuk, dan datang ke warung saya untuk pesan makan. Namun setelah makan dia langsung pergi serta tidak membayar, sehingga saya langsung pergi ke dia dan menagih, tidak terima dia malah emosi, tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan saya biarkan dia pergi,’’ Terang Gidin pemilik warung.

Gidin menambahkan, “selang beberapa waktu kemudian, tiba-tiba datang orang mabuk tadi bersama kedua orang temannya yang sama-sama mabuk datang ke warung dan melempar etalase warung saya dengan menggunakan batu hingga pecah dan langsung melarikan diri sehingga beberapa pemuda di sekitar mengejar pelaku tersebut ke arah Jl. Percetakan (Belakang Kantor Golkar),’’ Ungkap Gidin.

Lanjut Gidin, “beberapa waktu kemudian, masa dari masyarakat Sanggeng yang mengaku orang tua pelaku pelemparan mendatangi warung dan mengatakan bahwa anak saya telah masuk rumah sakit karena ditusuk dan menanyakan siapa pelaku penusukannya? Kemudian saya menjawab “tidak tahu tentang masalah itu,’’ Terang Gidin.

Merasa kecewa dengan jawaban Gidin karena tidak memberi jawaban yang jelas akhirnya masa membakar etalase warung miliknya di tengah Jl. Yos Sudarso, dan melakukan pemalangan di sejumlah ruas jalan kota. Tidak hanya itu, masa juga turut membakar Pos Polisi di area pasar tingkat Sanggeng sehingga aparat keamanan berusaha  menghalau massa dan mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa, namun hal tersebut gagal di indahkan dan massa semakin brutal melempari pihak kepolisian sehingga pihak aparat mengeluarkan tembakan dan mengenai salah satu masa yang diketahui bernama Onis Ramayon terkena tembak dibagian paha.

Onis Ramayon sempat dibawa ke RS Angkatan Laut fasharkan manokwari untuk mendapat perawatan, namun nyawanya tidak dapat tertolong karena dirinya mengalami pendarahan yang cukup berat. Hingga saat ini kerugian yang didapatkan dari kejadian tersebut adalah sebagai berikut :

1) Mayor Inf Harsono (Danramil Kota),luka bacok di kepala

2) Onis Ramayon (56), sanggeng, swasta, meninggal dunia akibat luka tembak di paha sebelah kanan (Pendarahan).

3) Tinus Urbinas,Lakis (38), sanggeng, luka bacok di tangan sebelah kiri

4) Ericson,lakis (29), sanggeng, luka di rahang (rahang patah).

5) Faska Sroyer,lakis (18), sanggeng, luka tembak di paha sebelah kanan.

6) Vijau Pauspaus, lakis(20), sanggeng, masih koma, akibat luka tusuk di punggung sebelah kanan.

Hingga saat ini situasi di Manokwari sudah kembali kondusif berkat aparat Kepolisian di bantu oleh TNI (Kodim 1703/Mkw dan Fasharkan TNI AL Manokwari) yang masih berjaga-jaga di sekitar wilayah Sanggeng.




#papuanews.id/Red.AK
" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 31 Mei 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS