Padang(SUMBAR).BM- " November 2022, inflasi Year on Year (yoy) Kota Padang sebesar 6,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,59 dan Kota Bukittinggi sebesar 7,01 persen dengan IHK sebesar 114,11. Secara agregat, inflasi Year on Year gabungan 2 kota sebesar 6,87 persen dengan IHK sebesar 113,65 ," papar Kepala BPS Sumbar Ir. Herum Fajarwati, M.M. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Kamis Siang (01/12/2022).
Lebih lanjut, Inflasi yoy Gabungan 2 Kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua kelompok pengeluaran, yakni kelompok transportasi sebesar 15,83 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,86 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 7,48 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,40 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,03 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,96 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,59 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,37 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,33 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,12 persen.
Pada November 2022, secara month to month (mtm) terjadi deflasi sebesar 0,27 persen dan secara year to date (ytd) November 2022 terjadi inflasi sebesar 6,42 persen.
" Kelompok yang dominan memberikan andil inflasi yoy Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat November 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,37 persen; kelompok transportasi sebesar 2,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,52 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,30 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, " terangnya.
Secara mtm, sambung Herum, " kelompok yang dominan memberikan andil deflasi Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat November 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,24 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,08 persen. Selanjutnya, kelompok yang memberikan andil inflasi adalah kelompok kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen. Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran memberikan andil yang tidak signifikan.
" Sementara itu Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat November 2022 antara lain bensin; beras; angkutan udara; mobil; rokok kretek filter; bahan bakar rumah tangga; telur ayam ras; sabun detergen bubuk/cair; bawang merah; biaya pulsa ponsel; dan beberapa komoditas lainnya, " kata Kepala BPS ini.
" Selain itu itu, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi yoy Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat November 2022 antara lain minyak goreng; mangga; ikan cakalang/ikan sisik; bawang putih; laptop/notebook; kendaraan carter/ rental; pir; televisi berwarna; biaya administrasi transfer uang; udang asin; dan beberapa komoditas lainnya, " ungkapnya.
" November 2022, dari 90 (sembilan puluh) kota IHK semua kota mengalami inflasi yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,20 persen dan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Ternate sebesar 3,26 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 12 (dua belas) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 11 (sebelas) dari 90 (sembilan puluh) kota yang mengalami inflasi secara year on year di Indonesia, " pungkasnya.
Selengkapnya Lihat Disini!
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment