RI - India Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

​New Delhi(INDIA).BM- Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, berkunjung ke India dalam rangka menghadiri Pertemuan ke-2 Indonesia-India Biennial Trade Ministers' Forum (BTMF) di New Delhi, India (25/9). BTMF merupakan forum pertemuan tingkat Menteri Perdagangan kedua negara untuk mendiskusikan langkah-langkah peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara. Pertemuan BTMF diawali dengan Pertemuan Tingkat Pejabat Senior (Senior Official Meeting) yang  membahas mengenai pengamanan perdagangan (trade remedies), isu-isu terkait regulasi, isu akses pasar dan peluang di bidang jasa dan investasi.

"Pertemuan ini sangat strategis karena India dan Indonesia merupakan dua negara yang memiliki hubungan sejarah, ekonomi dan sosial yang sangat dekat dan kedua Kepala Negara memiliki komitmen untuk meningkatkan hubungan di segala bidang terutama perdagangan dan investasi," ujar Mendag RI, mengawali pertemuan.

"Indonesia sangat berkepentingan untuk membahas isu peningkatan bea masuk CPO dan turunannya (olein) yang menyebabkan penurunan daya saing produk andalan ekspor Indonesia ke India. Selain itu kami juga mengangkat isu pinang, kopi, karet, minyak atsiri yang juga mengalami tariff tinggi padahal produk tersebut diperlukan untuk industri dalam negeri India." tambah Mendag.

Khusus di bidang pharmacy, Mendag mengundang India untuk melakukan investasi di Indonesia untuk bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredients (API), yang ditindaklanjuti dengan kesepatakan untuk adanya pertemuan teknis otoritas farmasi dan kesehatan kedua negara yang akan membahas mengenai hal tersebut.

Hasil penting dari pertemuan kali ini adalah disepakatinya pembentukan Kelompok Kerja Perdagagangan dan Investasi (Working Group on Trade and Investment Forum/WGTIF) dan Kelompok Kerja Fasilitasi dan Resolusi Perdagangan (Working Group on Trade Facilitation and Resolution/WGTFR) untuk membahas isu-isu teknis. Kedua kelompok kerja direncanakan akan melakukan pertemuan pertama pada awal tahun 2018. Diharapkan Pertemuan BTMF selanjutnya dapat membahas isu-isu baru yang relevan di masa depan, seperti sektor jasa dan kemajuan teknologi.

Selain Pertemuan antar pemerintah, Menteri Lukita juga melakukan Roundtable meeting melibatkan para importir India dan kalangan bisnis Indonesia yang bergerak di industri kelapa sawit dan kopi untuk menjajaki kerjasama dalam rangka peningkatan ekspor kedua negara. Sementara, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Imam Pambagyo bertemu dengan  salah satu kamar dagang India (Federation of Indian Chamber of Commerce and Industry/FICCI)  untuk membahas berbagai peluang dan hambatan perdagangan Indonesia dan India.

Indonesia dan India terakhir melakukan pertemuan BTMF di Jakarta pada tanggal 4 Oktober 2011.

Sekilas Hubungan Perdagangan dan Investasi Indonesia-India

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 mencapai USD 12,9 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-India pada tahun 2016 surplus bagi Indonesia sebesar USD 7,2 miliar.

Ekspor Indonesia ke India pada periode Januari-Juni 2017 tercatat sebesar USD 6,9 miliar atau naik 51,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 4,5 miliar. Sementara itu, impor Indonesia dari India pada periode Januari-Juni 2017 mencapai nilai USD 1,9 miliar, atau meningkat 49,10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,3 miliar.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke India pada tahun 2016 adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, batubara, bijih tembaga, karet alam, dan Industrial Monocarboxylic Fatty Acids. Komoditas impor utama Indonesia dari India pada tahun 2016 adalah Cyclic Hydrocarbons, kacang tanah, daging binatang jenis lembu beku, produk canai lantaian dari baja stainless dengan lebar 600 mm atau lebih, dan bahan pewarna organik sintetis. 

#Gan/ KBRI New Delhi