BM ~ Setiap daerah pasti memiliki perbedaan baik dalam kebudayaan dan istiadat, tak tekecuali dalm urusan hubungan intim atau seks. Seperti apa yang dilakukan oleh 4 suku berikut ini, yang memiliki tradisi seks yang tebilang unik.
Mungkin ada sebagian orang tak bisa menerima dengan mudah diterima oleh nalar. Penasaran seperti apa keunikan tradisi seks mereka? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Suku Penganut Voodoo
Suku ini berada di Saut d'Eau, Haiti. Suku penganut Voodoo ini, memiliki tradisi yang terbilang unik. Penganut ini melakukan ritual menari sambil berguling-guling dilumpur, dan tak lupa mereka melumurinya dengan darah hewan. Tak hanya itu, dalam ritual tersebut mereka sama sekali tak mengenakan pakaian alias telanjang. Ritual ini biasanya dilakukan pada Bulan Juli, di air terjun sekita daerah tersebut.
2. Suku Himalaya
Di Nepal, ada suku Himalaya yang dikenal memiliki tradisi seks unik, dimana suami di suku ini memperbolehkan bertukar istri. Hal itu dilakukan karena lahan pertanian di daerah mereka yang sangat minim. Oleh karena itu tradisi ini menjadi solusi agar nantinya anak mereka bisa berbagi lahan dengan berbagi istri yang melahirkan satu saudara.
3. Suku Trobriand
Suku Trobriand adalah suku yang berada di daerah Papua Nugini. Suku yang satu uni juga memiliki konsep tradisi seks tidak biasa. Dimana penduduk suku tersebut memperbolehkan hubungan seks saat masih usia 6 tahun.
Untuk anak laki-laki, hubungan seks diperbolehkan sejak usia 10 tahun. Meski sudah diperbolehkan berhubungan di usia dini, mereka tidak diperbolehkan pergi makan berdua sebelum menikah.
4. Suku Wodaabe
Jika suku Himalaya saling berbagi istri lain halnya dengan Suku Wodaabe dari Nigeria yang memiliki tradisi seks unik dimana mereka saling mencuri istri. Acara ini dilakukan pada Gerewol Festival.
Dalam acara tersebut, para pria dari suku Wwodaabe berdandan sebaik mungkin untuk menarik perhatian sang wanita. Jika terlihat menarik, sang pria bisa saja mencuri sang wanita dan memulai kehidupan baru bersamanya.
Mungkin ada sebagian orang tak bisa menerima dengan mudah diterima oleh nalar. Penasaran seperti apa keunikan tradisi seks mereka? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Suku Penganut Voodoo
Suku ini berada di Saut d'Eau, Haiti. Suku penganut Voodoo ini, memiliki tradisi yang terbilang unik. Penganut ini melakukan ritual menari sambil berguling-guling dilumpur, dan tak lupa mereka melumurinya dengan darah hewan. Tak hanya itu, dalam ritual tersebut mereka sama sekali tak mengenakan pakaian alias telanjang. Ritual ini biasanya dilakukan pada Bulan Juli, di air terjun sekita daerah tersebut.
2. Suku Himalaya
Di Nepal, ada suku Himalaya yang dikenal memiliki tradisi seks unik, dimana suami di suku ini memperbolehkan bertukar istri. Hal itu dilakukan karena lahan pertanian di daerah mereka yang sangat minim. Oleh karena itu tradisi ini menjadi solusi agar nantinya anak mereka bisa berbagi lahan dengan berbagi istri yang melahirkan satu saudara.
3. Suku Trobriand
Suku Trobriand adalah suku yang berada di daerah Papua Nugini. Suku yang satu uni juga memiliki konsep tradisi seks tidak biasa. Dimana penduduk suku tersebut memperbolehkan hubungan seks saat masih usia 6 tahun.
Untuk anak laki-laki, hubungan seks diperbolehkan sejak usia 10 tahun. Meski sudah diperbolehkan berhubungan di usia dini, mereka tidak diperbolehkan pergi makan berdua sebelum menikah.
4. Suku Wodaabe
Jika suku Himalaya saling berbagi istri lain halnya dengan Suku Wodaabe dari Nigeria yang memiliki tradisi seks unik dimana mereka saling mencuri istri. Acara ini dilakukan pada Gerewol Festival.
Dalam acara tersebut, para pria dari suku Wwodaabe berdandan sebaik mungkin untuk menarik perhatian sang wanita. Jika terlihat menarik, sang pria bisa saja mencuri sang wanita dan memulai kehidupan baru bersamanya.
Media online www.benangmerahnews.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas. 