Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Friday, November 1, 2019

Oktober2019, Padang Deflasi 0,34 persen dan Bukittinggi Inflasi 0,02 persen.


Padang(SUMBAR).BM- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar melaporkan bahwa di bulan Oktober 2019 Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,34 persen dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,02 persen.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2019 secara umum berfluktuasi. Di Kota Padang pada bulan Oktober 2019 terjadi deflasi sebesar -0,34 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 143,04 pada bulan September 2019 menjadi 142,55 pada bulan Oktober 2019. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Oktober 2019 adalah sebesar 1,99 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Oktober 2019 terhadap Oktober 2018) sebesar 2,35 persen," papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Jumat Siang (1/11/2019).

Lebih lanjut, Kota Bukittinggi pada bulan Oktober 2019 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,69 pada bulan September 2019 menjadi 133,72 pada bulan Oktober 2019. Laju Inflasi tahun kalender sampai bulan Oktober 2019 sebesar 1,42 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Oktober 2019 terhadap Oktober 2018) adalah sebesar 2,68 persen.

Deflasi di Kota Padang, sambung Sukardi terjadi karena adanya penurunan harga pada 3 (tiga) kelompok dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan sebesar 1,12 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok lainnya mengalami kenaikan harga yakni: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen.

"Di Kota Bukittinggi, inflasi terjadi karena kenaikan harga pada 5 (lima) kelompok dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran yakni: kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang masing- masing sebesar 0,02 persen; serta kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen. Sementara itu, kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan harga, " terangnya.

Lebih rinci, Sedangkan komoditas penentu inflasi dan deflasi di  Kota  Padang  pada  bulan  Oktober  2019 disebabkan  adanya  andil deflasi pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran yakni: kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,29 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,07 persen. Sedangkan 4 (empat) kelompok lainnya memiliki andil inflasi yakni: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,01 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang masing-masing memberikan andil hampir mendekati 0,00 persen.

"Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Oktober 2019, 6 (enam) dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran memberikan  andil atau sumbangan  inflasi  yaitu:  kelompok  pendidikan,  rekreasi,  dan  olahraga  sebesar 0,013 persen; kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok kesehatan; dan kelompok transpor, komunikasi,  dan  jasa  keuangan  yang  masing-masing  memberikan  andil  mendekati  0,00  persen. Sedangkan kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar -0,005 persen," ungkapnya.

Pada bulan Oktober 2019, dari 82 kota IHK yang ada, 43 (empat puluh tiga) kota mengalami inflasi dan 39 (tiga puluh sembilan) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,22 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar; Tual; dan Ternate sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Balik Papan sebesar -0,69 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 10 (sepuluh) dari 39 (tiga puluh sembilan) kota yang mengalami deflasi dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 39 (tiga puluh sembilan) dari 43 (empat puluh tiga) kota yang mengalami inflasi.
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Oktober 2019, sebanyak 10 (sepuluh) kota mengalami inflasi dan 13 (tiga belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,53 persen dan terendah di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. 

"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 0,59 persen dan terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 5 (lima) dari 13 (tiga belas) kota yang mengalami deflasi dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 9 (sembilan) dari 10 (sepuluh) kota yang mengalami inflasi, beber Sukardi. 

Bila dilihat dari 26 kota IHK sambung Sukardi, di Pulau Jawa pada bulan Oktober 2019, sebanyak 14 (empat belas) kota mengalami inflasi dan 12 (dua belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,32 persen dan terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 0,13 persen dan terendah di Kota Sukabumi dan Kota Malang sebesar 0,04 persen.

"Pada 33 kota IHK di luar Sumatera dan Jawa, 19 (sembilan belas) kota mengalami inflasi dan 14 (empat belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi adalah Kota Manado sebesar 1,22 persen dan terendah di Kota Tual dan Kota Ternate sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Balik Papan sebesar 0,69 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen, pungkasnya.


Baca Juga

# Gan

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Kamis 27 Februari 2025"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS