Manila(FILIPINA).BM- Tujuh orang tewas setelah gempa berkekuatan M 6,6 melanda Filipina selatan, menyebabkan beberapa bangunan rusak dan melukai puluhan orang.
Insiden itu menyebabkan ribuan orang bergegas menyelamatkan mereka, karena orang-orang masih gemetar setelah insiden gempa M 6,4 skala besar pekan lalu, yang menewaskan lima orang.
Itu juga menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal dan masih tinggal di tempat penampungan sementara.
"Seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun dan ayahnya, 44, meninggal setelah ditabrak batu di provinsi Cotabato utara," kata seorang pejabat bencana.
Seorang saksi mata mengatakan kepada AFP, seorang remaja terbunuh setelah ditabrak gedung sekolah yang runtuh di Magsaysay, ketika berusaha melarikan diri.
Insiden itu juga melukai banyak siswa, tetapi mereka berhasil keluar dari reruntuhan.
"Tanah longsor setelah tanah longsor menewaskan empat orang lagi, sementara satu orang tewas karena tabrakan tembok," kata pihak berwenang.
Insiden itu menyebabkan ribuan orang bergegas menyelamatkan mereka, karena orang-orang masih gemetar setelah insiden gempa M 6,4 skala besar pekan lalu, yang menewaskan lima orang.
Itu juga menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal dan masih tinggal di tempat penampungan sementara.
"Seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun dan ayahnya, 44, meninggal setelah ditabrak batu di provinsi Cotabato utara," kata seorang pejabat bencana.
Seorang saksi mata mengatakan kepada AFP, seorang remaja terbunuh setelah ditabrak gedung sekolah yang runtuh di Magsaysay, ketika berusaha melarikan diri.
Insiden itu juga melukai banyak siswa, tetapi mereka berhasil keluar dari reruntuhan.
"Tanah longsor setelah tanah longsor menewaskan empat orang lagi, sementara satu orang tewas karena tabrakan tembok," kata pihak berwenang.
![]() |
Siswa dan guru berkumpul di tempat terbuka setelah gempa bumi yang melanda Tulunan, Cotabato utara, Mindana menyebabkan bangunan sekolah runtuh. (Foto; AFP) |
Setidaknya 50 korban luka-luka akibat puing-puing bangunan, termasuk tujuh anak sekolah dan beberapa guru, yang selamat setelah bangunan sekolah dasar mereka runtuh.
Penduduk setempat juga mengambil tindakan pencegahan karena mereka mengantisipasi gempa susulan akan menyebabkan lebih banyak kerusakan.
"Bangunan itu tidak hanya bergerak tetapi bergetar dan saya berdoa agar Tuhan melindungi kami," kata Gadi Sorilla, seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Tulunan, sebuah kota sekitar 25 kilometer dari pusat gempa.
Baca Juga
# Gan | AFP / Reuters
No comments:
Post a Comment