Kota Kinabalu(MALAYSIA).BM- Konsul Jenderal RI kota Kinabalu, Akhmad DH. Irfan memukul gong sebanyak 3 kali menandai peresmian lokasi baru CLC Budi Luhur 01 dan CLC Keningau. Peresmian yang dimulai pagi hari pukul 09.00 juga dihadiri oleh setidaknya 1.000 orang yang terdiri dari tamu undangan antara lain Tuan yang punya tanah, Pejabat Imigresen Keningau, Pejabat Kepolisian Keningau, Ketua Kampung Biah, Pengarah Anak Negeri Keningau, Perwakilan CLC seluruh Keningau (8 CLC), Pejabat Sosbud KJRI Kota Kinabalu, Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, para wali orang tua murid serta para murid.(7/11)
Pengelola CLC Budi Luhur, Ibu Bibiana Pulo Beda, mengatakan bahwa CLCnya saat ini memiliki 9 orang guru, mengelola 490 murid SD dan 210 Murid SMP, dan memiliki 14 ruang kelas. Ibu Bibiana menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, kepada Kementerian Pendidikan, kepada KJRI yang telah membantu pendirian CLCnya. Diceritakan oleh Ibu Bibiana bahwa CLC Budi Luhur dan CLC Keningau telah bediri sejak 1 Agustus 2006, diresmikan oleh Menteri Pendidikan saat itu, M Nuh. CLCnya tidak memiliki tanah sendiri sehingga menyewa tanah milik orang lokal yang nilainya selalu meningkat (Rm 3.500/bulan = equivalen Rp. 10.500.000) dan akhirnya memaksanya untuk pindah di lokasi baru dengan harga yang sesuai (Rm. 2,700/bulan = Rp. 8.100.000) tetapi memiliki pekarangan lebih luas untuk tempat aktifitas murid-murid.
Konjen RI dalam sambutan pembukaan menyampaikan informasi mengenai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Najib yang menyatakan Pemerintah Malaysia setuju Indonesia membuka pelayanan pendidikan kepada anak-anak WNI/TKI di CLC. Oleh karenanya dihimbau agar para murid untuk belajar lebih rajin sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan juga mendapatkan beasiswa.
Tuan yang punya tanah, Pejabat Imegresen dan Pejabat kepolisian kemudian berturut-turut dalam sambutannya mengucapkan selamat atas peresmian lokasi dan bangunan baru CLC dan berharap agar bangunan baru CLC dapat memotivasi kegiatan belajar sehingga mencetak sumber daya manusia yang lebih baik. Secara khusus, pejabat imigresen dan pejabat Kepolisian menyampaikan penghargaannya kepada pemerintah Indonesia yang telah membangun Clc sehingga secara tidak langsung membantu mengurangi kenakalan anak di jalanan.
Pada kesempatan yang sama, KJRI Kota Kinabalu juga memberikan bantuan kursi sebanyak 155 buah untuk mendukung kegiatan ajar mengajar di CLC tersebutnya. Sehari sebelumnya, Tim Satgas Perlindungan WNI juga memberikan pelayanan penerbitan Surat Tanda Kelahiran (STK) sebanyak 370 buah. STK tersebut juga sangat diperlukan untuk melakukan pendaftaran dalam rangka mengikuti ujian akhir sekolah pada akhir tahun depan. Selepas acara resmi, para siswa unjuk keahlian seni tari dan puisi yang dimiliki untuk menghibur pada undangan yang hadir.
Seorang pekerja kebun sayur bernama Rozha Yona yang anaknya bersekolah di CLC Budi Luhur mengatakan gembira dengan layanan pendidikan di CLC. “Saya bersyukur anak-anak ladang ini dapat mengenyam pendidikan, terlebih ada dokongan dari pejabat pemerintah setempat. Jika tidak bersekolah, macam mana masa depannya nanti ?," demikian kata Rozha yang telah 3 tahun bekerja di kebun sayur dengan sistem bagi hasil.
#Gan/ KJRI Kota Kinabalu
No comments:
Post a Comment