![]() |
Badan pemerintahan negara-negara Barat telah mengambil citra satelit dari lokasi pengujian nuklir Punggye-ri milik Korea Utara. |
Mediabenangmerah
Sebuah getaran besar di permukaan tanah terdeteksi di sekitar Korea Utara, memunculkan spekulasi bahwa negara itu telah melakukan pengujian nuklir keenamnya.
Seismolog AS mengatakan bahwa gempa dengan skala 6,3 yang terjadi di timur laut negara itu adalah "kemungkinan ledakan".
Korea Selatan langsung mengadakan pertemuan dewan keamanan nasionalnya.
Tremor atau getaran tersebut terjadi beberapa jam setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terlihat bersama bom hidrogen jenis baru, menurut klaim media resmi pemerintah Korut.
Media pemerintah mengatakan bahwa alat itu mungkin dimasukkan ke dalam rudal balistik, namun klaim tersebut tak bisa diverifikasi secara independen.
Pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi di Kilju, lokasi situs pengujian nuklir Punggye-ri milik Korea Selatan berada.
Administrasi Gempa Cina menggambarkan tremor tersebut sebagai "dugaan ledakan".
Laporan awal dari Survey Geologi AS atau USGS mencatat getaran tersebut berkekuatan 5,6 dengan kedalaman 10km namun kemudian meralatnya dengan kekuatan 6,3 dan kedalaman 0km.
Korea Utara melakukan uji nuklir terakhirnya September tahun lalu. Mereka telah menentang sanksi AS dan tekanan internasional dengan mengembangkan senjata nuklir dan menguji rudal yang kemungkinan bisa mencapai AS.
Serangkaian uji nuklir terbaru mereka telah menimbulkan kekhawatiran internasional.
Dalam laporan terbaru pada Minggu, kantor berita pemerintah KCNA mengatakan bwah Kim Jong-un telah mengunjungi ilmuwan di institut senjata nuklir dan "membimbing kerja mempersenjatai nuklir".
"Baru-baru ini, institut sukses dalam mengembangkan senjata nuklir yang lebih canggih," kata laporan tersebut. "Dia (Kim Jong-un) mengawasi bom-H dimasukkan ke dalam ICBM (rudal balistik antar-benua)."
Laporan tersebut juga memperlihatkan foto sang pemimpin memeriksa senjata baru itu. KCNA menggambarkan senjata itu sebagai "senjata termonuklir multifungsi dengan kekuatan menghancurkan yang dahsyat yang bisa diledakkan bahkan dari ketinggian".
Pakar internasional mengatakan bahwa Korea Utara telah mengalami kemajuan dalam kemampuan senjata nuklirnya tapi belum jelas apakah mereka sukses membuat versi miniatur senjata nuklir yang bisa dimasukkan ke dalam rudal.
Sebuah getaran besar di permukaan tanah terdeteksi di sekitar Korea Utara, memunculkan spekulasi bahwa negara itu telah melakukan pengujian nuklir keenamnya.
Seismolog AS mengatakan bahwa gempa dengan skala 6,3 yang terjadi di timur laut negara itu adalah "kemungkinan ledakan".
Korea Selatan langsung mengadakan pertemuan dewan keamanan nasionalnya.
Tremor atau getaran tersebut terjadi beberapa jam setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terlihat bersama bom hidrogen jenis baru, menurut klaim media resmi pemerintah Korut.
Media pemerintah mengatakan bahwa alat itu mungkin dimasukkan ke dalam rudal balistik, namun klaim tersebut tak bisa diverifikasi secara independen.
Pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi di Kilju, lokasi situs pengujian nuklir Punggye-ri milik Korea Selatan berada.
Administrasi Gempa Cina menggambarkan tremor tersebut sebagai "dugaan ledakan".
Laporan awal dari Survey Geologi AS atau USGS mencatat getaran tersebut berkekuatan 5,6 dengan kedalaman 10km namun kemudian meralatnya dengan kekuatan 6,3 dan kedalaman 0km.
Korea Utara melakukan uji nuklir terakhirnya September tahun lalu. Mereka telah menentang sanksi AS dan tekanan internasional dengan mengembangkan senjata nuklir dan menguji rudal yang kemungkinan bisa mencapai AS.
Serangkaian uji nuklir terbaru mereka telah menimbulkan kekhawatiran internasional.
Dalam laporan terbaru pada Minggu, kantor berita pemerintah KCNA mengatakan bwah Kim Jong-un telah mengunjungi ilmuwan di institut senjata nuklir dan "membimbing kerja mempersenjatai nuklir".
![]() |
Kantor berita pemerintah KCNA mengatakan bwah Kim Jong-un telah mengunjungi ilmuwan di institut senjata nuklir dan "membimbing kerja mempersenjatai nuklir" |
Laporan tersebut juga memperlihatkan foto sang pemimpin memeriksa senjata baru itu. KCNA menggambarkan senjata itu sebagai "senjata termonuklir multifungsi dengan kekuatan menghancurkan yang dahsyat yang bisa diledakkan bahkan dari ketinggian".
Pakar internasional mengatakan bahwa Korea Utara telah mengalami kemajuan dalam kemampuan senjata nuklirnya tapi belum jelas apakah mereka sukses membuat versi miniatur senjata nuklir yang bisa dimasukkan ke dalam rudal.
#Gan/bbc
No comments:
Post a Comment