Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Sunday, April 23, 2023

Mimbar; Tidak Ada Rencana-Mu yang Gagal

Pdt. Herry Handono Tanusaputro

Ketika Ayub dihabisi, kebanyakan orang melihatnya sebagai kebangkrutan, tetapi apakah benar itu kebangkrutan? Ketika Ayub dihabisi dengan bisul-bisul panas yang parah dari telapak kakinya sampai ke ujung kepalanya, kebanyakan orang akan mengatakan bahwa Ayub terkena kutuk, tetapi apakah benar Ayub terkena kutuk?

Tidak! Manusia menilai dari pandangannya yang dangkal!

Pada saat itu, walau kelihatannya Ayub bangkrut dan sekujur tubuhnya terkena bisul-bisul panas dari telapak kakinya sampai ke ujung kepalanya, tetapi Ayub seperti anak panah yang ditarik mundur untuk dilepas dari busurnya. Dan Ayub terbang, melesat dan tertancap pada sasaran-Nya.

Setelah semua tahapan dilewati dengan baik, akhirnya Ayub keluar sebagai emas. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (Ayub 23:10)

Pada saat itu, Ayub melihat TUHAN memulihkan hidupnya. Semua yang telah hilang, TUHAN kembalikan. Semua yang telah rusak, TUHAN perbaiki. Dan semua yang telah hancur, TUHAN perbaharui. Sebab tidak ada rencana-Nya yang gagal.

Sekarang ini, begitu banyak orang dijerat oleh perasaan frustasi, dan hidup dalam puing-puing kehancuran. Tidak ada harapan. Dan tidak ada masa depan.

Bagi TUHAN, siapa pun kita dan bagaimana pun kita masih ada harapan. Karena bagi pohon masih ada harapan; apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh. Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. (Ayub 14:7-9)

Pohon yang ditebang, masih ada harapan. Kehidupan yang ditebang juga masih ada harapan. "Mengapa?" Karena tunasnya tidak berhenti tumbuh. “Mengapa tunasnya tidak berhenti tumbuh?” Karena akarnya yang mencium air.

Saat ini, biarlah akar hidup kita mencium air kehidupan, yaitu Yesus Kristus, maka tunggul yang mati akan bertunas kembali. Biarlah TUHAN menemukan Anda! Dan biarlah hati Anda menemukan TUHAN!

Berikan hati Anda kepada-Nya sebab segala sesuatu dimulai dari hati dan dengan hati. Ketika segala sesuatu dimulai dari hati Anda dan dengan hati Anda, maka TUHAN akan mengangkat puing-puing kehancuran dan puing-puing kegagalan hidup Anda satu per satu.

Dan ketika segala sesuatu dimulai dari hati Anda dan dengan hati Anda, maka TUHAN memberikan harapan baru kepada Anda, sekalipun sekeliling Anda mengatakan Anda tidak mempunyai masa depan dan iblis mengintimidasi Anda sebagai orang yang gagal dan telah hancur.

Di saat itulah, Anda akan mengalami permulaan baru di hadapan-Nya, karena TUHAN yang memberikan kesempatan baru, harapan baru, dan hati yang baru kepada Anda. Biarlah TUHAN menemukan Anda dan puas dengan hidup Anda.

Bobot atau Bobol

Dalam tulisan ini, saya ingin membandingkan antara bobot dan bobol. “Apa arti bobol?” Bobol artinya jebol, ambrol, rusak, hancur, bledos, dan pecah.

Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. (Ibrani 13:7)

Penulis Ibrani menjelaskan kepada kita supaya kita mengingat pemimpin-pemimpin kita yang telah menginvestasikan kebenaran dan nilai-nilai Kerajaan Sorga. Ada banyak hal yang ditanamkan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Selain mengingat akan pemimpin-pemimpin kita yang telah menginvestasikan, hal penting lainnya adalah memperhatikan akhir hidup mereka dan mencontoh iman mereka. Memperhatikan akhir hidup mereka dan mencontoh iman mereka merupakan hal penting.

"Mengapa?" Karena hal itu berbicara tentang bagaimana seseorang mengakhiri hidupnya di hadapan TUHAN. Ingatlah para pemimpinmu, mereka yang telah mengajarkan firman TUHAN kepadamu. Perhatikanlah hasil dari cara hidup mereka, dan contohlah iman mereka. (Ibrani 13:7, AYT)

Kita harus memperhatikan hasil dari cara hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Ketika saya merenungkan Ibrani 13:7 ini, kita menemukan ada orang-orang yang cara hidupnya makin lama makin kuat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. (Mazmur 84:8)

Tetapi hal yang menyedihkan, ada orang yang waktu mudanya begitu memukau, begitu cemerlang, dan pemakaian TUHAN begitu nyata, namun di akhir hidupnya pudar, meredup, kusam dan padam. "Mengapa?" Karena bobol!

"Mengapa bobol?” Karena membiarkan kondisi hati sehingga seperti sungai yang di Yerikho di zaman Elisa. Berkata lah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."

Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya.

Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa. (2 Raja-raja 2:19-22)

Lihatlah kisah air yang di kota Yerikho itu. Airnya tidak baik dan menyebabkan keguguran bayi. Perhatikan apa yang dilakukan oleh nabi Elisa. Elisa tidak menyehatkan air itu di hilir atau di tengah sungai, tetapi ia pergi ke mata airnya, dan melemparkan garam dan menyampaikan firman. Dan mata air itu menjadi sehat.

Hal yang sama terjadi pada kita sekarang ini, TUHAN ingin menyehatkan sungai hidup kita, dan Ia tidak menyehatkan di hilir atau di tengah sungai, melainkan Ia harus menyelesaikan yang ada di hulu hidup kita, yaitu hati kita. TUHAN mau kita membersihkan dan membereskan hulu kehidupan kita.

Ketika sungai hidup kita tidak baik airnya dan menyebabkan keguguran, maka hal itu menunjukkan kondisi hati kita bermasalah. Kondisi hati yang bermasalah sangat mempengaruhi pekerjaan Roh-Nya, sehingga yang tadinya cemerlang, mulai meredup, lalu pudar kecemerlangannya dan akhirnya padam. Setelah padam, maka hidupnya menjadi kusam dan kumuh.

Sungai yang Keluar dari Bait Suci

Satu lagi, tentang sungai yang keluar dari Bait Suci (baca: Yehezkiel 47), kita tahu ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju timur.

Air itu membual dan mengalir, lalu diukur dalam jarak 1.000 hasta, dalamnya sampai ke pergelangan kaki (ayat 3), lalu diukur kedua kalinya, air itu dalamnya sudah sampai di lutut, kemudian diukur ketiga kalinya dalamnya sudah sampai di pinggang (ayat 4), dan diukur keempat kalinya dalamnya sudah menjadi sungai yang tidak dapat diseberangi lagi (ayat 5). Hal ini berbicara tentang kedalaman.

Lalu berbicara tentang orang-orang yang akhir hidupnya meredup, hal itu menunjukkan bukan berbicara kedalaman, melainkan menjadi dangkal. Ketika sungai hidup kita menjadi dangkal, itu berarti dari yang dalam menjadi dangkal.

Hal ini berarti tentang orang yang dulunya dipakai TUHAN dalam kegerakan-Nya, sekarang mereka tidak lagi berada dalam arena pemakaian-Nya. Tersingkir. Kehilangan pemakaian-Nya. Kehilangan kecemerlangannya. Dan redup.

Yang tadinya mengalami perjalanan iman, perjalanan pewahyuan, dan perjalanan yang menggairahkan.

Semua itu tidak lagi terjadi. Tidak ada lagi perjalanan iman, karena terjadi kemandekan. Tidak ada lagi perjalanan pewahyuan, karena terjadi kehambaran.

Dan tidak ada lagi perjalanan yang menggairahkan, karena terjadi penurunan. Akhirnya, semua yang dibangun sejak muda menjadi pudar, dan semua yang dipertahankan sejak muda menjadi kusam.

Di akhir tulisan ini, saya ingin membagikan kerinduan saya untuk memiliki akhir hidup seperti yang dituliskan Mazmur 84:8. Saya merindukan TUHAN menuliskan tentang hidup saya, “Stephanus Herry berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion”.

Saya juga rindu supaya Anda pun mempunyai kerinduan yang sama dengan saya, sehingga TUHAN menuliskan tentang hidup Anda seperti yang dituliskan Mazmur 84:8. Biarlah banyak orang yang melihat akhir hidup kita sebagai orang yang semakin cemerlang, tidak pudar, tidak kusam, dan tidak kumuh sampai kita menghembuskan napas terakhir kita.

Dan biarlah banyak orang dikuatkan dan diteguhkan melalui hidu2p dan matinya kita.

Pdt. Herry Handono Tanusaputro (Badan Penasihat Sinode Gereja Penggerakan Kristus (Pinkster Beweging) dan Gembala GPK Adullam Bandung)

Baca Juga

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Rabu 24 April 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS