London(INGGRIS).BM- Pemerintah Inggris mengatakan tidak akan mencabut lockdown dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil setelah jumlah kematian akibat virus korona covid-19 menjadi lebih dari 11 ribu jiwa di negara itu.
Menteri Luar Negeri Dominic Raab, yang menjadi wakil Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan ada beberapa tanda kemajuan positif. Namun, menurutnya itu belum cukup menjadi alasan untuk mencabut lockdown.
"Kita masih belum melewati puncak virus ini," kata Raab, dilansir dari CGTN, Selasa, 14 April 2020.
Menurut Raab, pemerintah akan memutuskan pada Kamis mendatang mengenai aturan tiga pekan menutup sekolah dan toko. Mereka juga akan terus mengevaluasi perintah pergerakan orang untuk tetap tinggal di rumah demi menghentikan penyebaran virus korona itu.
"Kami rasa tidak akan membuat perubahan pada langkah-langkah saat ini. Langkah itu (lockdown) akan berlaku hingga kami percaya diri ini telah usai," tutur Raab.
"Kami yakin dan realistis jika perubahan itu dapat dilakukan dengan aman. Tidak terburu-buru," imbuhnya.
Dia menambahkan, jika sudah mencabut keputusan lockdown terlalu dini, maka bisa terjadi infeksi gelombang kedua.
Inggris merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling parah di dunia. Menurut data John Hopkins University, Inggris menempati urutan keenam pasien terjangkit covid-19 terbanyak, satu angka di atas Tiongkok yang merupakan negara awal virus ini ditemukan pada Desember lalu.
Pasien terinfeksi covid-19 di Inggris mencapai 89.571 orang. Dengan jumlah kematian lebih dari 11 ribu.
Baca Juga
# BM-001
No comments:
Post a Comment