JAKARTA.BM- Dosen IPB University Abdul Basith dianggap memiliki peran sentral dalam dalam merencanakan aksi anarkistis.
“Peran dari pelaku Ir. AB cukup sentral dalam mengendalikan orang-orang untuk melakukan tindakan anarkis, baik penyerangan, perusakan maupun pelemparan bom-bom yang sudah dipersiapkan,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (02/10/19)
Selain melakukan perekrutan, Abdul Basith juga berperan sebagai penyandang dana. “Yang bersangkutan juga sebagai donatur untuk mengalirkan uang ke orang yang direkrut,” terang Jenderal bintang satu.
Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan bahwa S alias Laode memiliki kemampuan merakit bom maupun molotov. Ia berperan untuk merekrut dan mengawasi empat orang tersangka lainnya, yakni JAF, AL, SAM, dan NAD untuk merakit bom.
Saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami motif yang direncanakan Abdul Basith. Hasil pemeriksaan sementara adalah membuat rusuh sehingga mengganggu proses pelantikan anggota DPR/MPR sampai presiden dan wakil presiden.
“Dari setiap demo adalah buntutnya kerusuhan, lalu impactt turunannya mengganggu proses kegiatan pelantikan DPR/MPR kemarin. Kalau tidak dilakukan penegakan hukum, demo lagi dia akan ulangi perbuatannya provokasi dengan lempar bom. Jatuh korban dari aparat dan pendemo, akan berekmbang lagi bisa juga ganggu proses kegiatan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” tutur mantan Wakapolda Kalteng.
Polisi menyita barang bukti berupa bom molotov yang di dalamnya terdapat paku sehingga mengakibatan dampak yang fatal jika meledak. Selain bom molotov, sebagian bom yang disita serupa bom ikan yang memiliki daya ledak lebih dahsyat.
“Peran dari pelaku Ir. AB cukup sentral dalam mengendalikan orang-orang untuk melakukan tindakan anarkis, baik penyerangan, perusakan maupun pelemparan bom-bom yang sudah dipersiapkan,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (02/10/19)
Selain melakukan perekrutan, Abdul Basith juga berperan sebagai penyandang dana. “Yang bersangkutan juga sebagai donatur untuk mengalirkan uang ke orang yang direkrut,” terang Jenderal bintang satu.
Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan bahwa S alias Laode memiliki kemampuan merakit bom maupun molotov. Ia berperan untuk merekrut dan mengawasi empat orang tersangka lainnya, yakni JAF, AL, SAM, dan NAD untuk merakit bom.
Saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami motif yang direncanakan Abdul Basith. Hasil pemeriksaan sementara adalah membuat rusuh sehingga mengganggu proses pelantikan anggota DPR/MPR sampai presiden dan wakil presiden.
“Dari setiap demo adalah buntutnya kerusuhan, lalu impactt turunannya mengganggu proses kegiatan pelantikan DPR/MPR kemarin. Kalau tidak dilakukan penegakan hukum, demo lagi dia akan ulangi perbuatannya provokasi dengan lempar bom. Jatuh korban dari aparat dan pendemo, akan berekmbang lagi bisa juga ganggu proses kegiatan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” tutur mantan Wakapolda Kalteng.
Polisi menyita barang bukti berupa bom molotov yang di dalamnya terdapat paku sehingga mengakibatan dampak yang fatal jika meledak. Selain bom molotov, sebagian bom yang disita serupa bom ikan yang memiliki daya ledak lebih dahsyat.
Baca Juga
# HK | Humaspolri
No comments:
Post a Comment