Padang(SUMBAR).BM- BPS Sumatera Barat (Sumbar) mencatat juli 2023 Sumbar mengalami inflasi 2,20 persen sedangkan kota Padang mengalami inflasi 2,15 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,47 persen.
"Pada Juli 2023, inflasi Year on Year (y-on-y) Kota Padang sebesar 2,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,22 dan Kota Bukittinggi sebesar 2,47 persen dengan IHK sebesar 116,18. Secara agregat, inflasi Year on Year Gabungan 2 Kota sebesar 2,20 persen dengan IHK sebesar 116,22 ," papar Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto. M,Si. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Selasa Siang (01/08/2023).
Lebih lanjut, Inflasi y-on-y Gabungan 2 Kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada 9 (sembilan) kelompok pengeluaran, yakni kelompok transportasi sebesar 8,59 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,75 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,13 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,30 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,20 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,80 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,36 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,07 persen. Sementara itu, kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,20 persen.
"Pada Juli 2023, secara Month to Month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,49 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 0,36 persen. Secara agregat, Gabungan 2 Kota tercatat mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,48 persen," katanya.
Hingga Juli 2023, sambung Sugeng, secara Year to Date (y-to-d) laju inflasi Kota Padang sebesar 1,33 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 1,15 persen. Secara agregat, inflasiy-to-d Gabungan 2 Kota tercatat sebesar 1,31 persen, sambungnya.
"Pada Juli 2023, dari 90 (sembilan puluh) kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 5,21 persen dan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,50 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 73 (tujuh puluh tiga) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 64 (enam puluh empat) dari 90 (sembilan puluh) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Indonesia," terangnya.
"Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Pulau Sumatera pada Juli 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 3,23 persen dan terendah di Kota Gunungsitoli sebesar 0,50 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 14 (empat belas) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 9 (sembilan) dari 24 (dua puluh empat) kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Sumatera," pungkasnya.
Selengkapnya!
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment