JAKARTA.BM- Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat dan TP PKK Provinsi DKI Jakarta bekerja sama menggelar Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Literasi Digital. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (4/5/2023).
"Tujuan kegiatan ini antara lain untuk memberikan edukasi, penyegaran informasi aktual melalui dua narasumber tentang antinarkoba dan literasi digital. TP PKK baik yang di pusat maupun di daerah-daerah seluruh Indonesia termasuk di DKI Jakarta, sangat konsen pada penyalahgunaan narkoba dan literasi digital. Hal ini dikarenakan penyalahgunaan narkoba masih menjadi isu besar baik secara nasional maupun di tingkat dunia," ungkap Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian dalam sambutannya di hadapan 500 pelajar SMA dan mahasiswa di Jakarta.
Tri menyampaikan, setiap tahun terjadi tren peningkatan jumlah pengguna narkoba. Ini disebabkan salah satunya karena ketidaktahuan masyarakat terhadap bahaya penyalagunaan narkoba. Di kalangan masyarakat, penyebaran narkoba juga menjadi hal yang sulit dideteksi.
"Pada tahun 2022 kasus narkoba di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 11,1 persen dibandingkan tahun 2021. Hal ini disimpulkan dari data jumlah kasus 2021 sebanyak 766 kasus dan 2022 sebanyak 851 kasus. Untuk di DKI Jakarta sendiri tahun 2022 kasus narkoba yang tercatat sebanyak 307 kasus. Angka yang masih cukup besar," paparnya.
Tri menambahkan, data seperti itulah yang menumbuhkan keprihatinan sehingga TP PKK membulatkan tekad untuk ikut berperan, serta terus berupaya menggalakkan kegiatan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Selain itu, generasi sekarang ini dihadapkan pada era digital, semua serba cepat dan penuh ketidakpastian, yang pasti hanyalah perubahan itu sendiri. Menanggapi kondisi tersebut, TP PKK mengambil langkah untuk memelekkan kita semua tentang digitalisasi. TP PKK mengikuti setiap perkembangan yang ada di masyarakat karena Tim Penggerak PKK berada di dalam masyarakat itu sendiri," beber Tri.
Guna memberikan kepada peserta, TP PKK menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba dan literasi digital.
"Silakan anak-anakku menyimak dan memilah serta memilih dengan akal sehat, mana yang harus dilakukan dan diikuti. Bukan hal yang muluk-muluk jika dinyatakan bahwa masa depan negara ini ada di tangan kalian semua. 30 tahun lalu, yang sekarang berada di barisan depan ini juga duduk di bangku sekolah persis sama dengan kalian semua. Untuk itu, kembangkan diri sendiri untuk bersiap menjadi penggganti/penerus pemerintah yang sekarang dengan cara menjauhkan diri dari keterlibatan narkoba serta membekali diri dengan memanfaatkan era digital yang ada sekarang ini," sambung Tri.
Istri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) itu berharap setelah mengikuti kegiatan ini, seluruh peserta dapat memahami dan mendapat pencerahan untuk mengatakan “tidak” pada narkoba. TP PKK berharap, pengetahuan ini bisa disebarluaskan kepada anggota keluarga dan masyarakat sekitar tentang bahaya narkoba dan apa yang harus dilakukan bila menemukan hal-hal berkaitan dengan narkoba.
"Pengetahuan tersebar luas di dunia maya yang sudah ada dalam genggaman, mari gunakan fasilitas HP (handphone) untuk karya-karya baik. Bukan mustahil yang ada dalam ruangan ini, satu saat nanti akan menjadi menteri penentu kebijakan berkaitan dengan pendidikan," jelas Tri.
Hadir dalam acara ini di antaranya Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono, Pengurus TP PKK Pusat, Pj. Ketua Umum TP PKK Provinsi DKI Jakarta Mirdiyanti Heru Budi Hartono dan jajarannya, pejabat pimpinan tinggi lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta narasumber dari BNN.
Baca Juga
#Gan | Rel
No comments:
Post a Comment