Cairo(MESIR).BM- Pemerintah RI terus berupaya meningkatkan promosi budaya dan bahasa Indonesia di berbagai negara, termasuk Mesir. Setelah pada 13 Agustus lalu melepas 3 pemenang Lomba Pidato dan Mendongeng dalam Bahasa Indonesia, kemarin (27/8) Duta Besar LBBP RI Cairo, Helmy Fauzy, kembali melepas 12 pemuda Mesir yang akan tinggal dan belajar di Indonesia selama setahun. Mereka adalah para peraih beasiswa Dharmasiswa untuk tahun akademik 2017/2018. Para peraih beasiswa tersebut dinyatakan lolos setelah melalui proses seleksi yang jumlah pesertanya mencapai 28 orang.
"Jadi, kalian semua adalah para peserta yang beruntung karena sukses melampaui seleksi yang telah dilaksanakan KBRI Cairo. Saya ucapkan selamat atas keberhasilan kalian. Semoga kalian dapat mendalami bahasa, seni dan budaya Indonesia secara maksimal", ujar Duta Besar Helmy Fauzy saat melepas para peserta di ruang Balai Budaya KBRI Cairo, kemarin.
Lebih lanjut, Duta Besar Helmy Fauzy juga mengharapkan agar para peraih beasiswa Dharmasiswa dapat berperan aktif untuk meningkatkan hubungan persahabatan Indonesia dengan Mesir. "Setelah kembali dari Indonesia nanti, kalian adalah para duta besar Indonesia di Mesir, dimana kalian lah yang akan menceritakan tentang Indonesia kepada masyarakat Mesir serta memperkuat keeratan hubungan yang dirasakan kedua bangsa ini", ujarnya.
Beasiswa Dharmasiswa RI merupakan program tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang ditawarkan ke berbagai negara di seluruh dunia, melalui berbagai Perwakilan RI di luar negeri. Peserta program Dharmasiswa akan mempelajari bahasa dan seni budaya Indonesia dengan masa studi antara satu semester hingga satu tahun, di berbagai universitas di beberapa kota di Indonesia.
Tahun ini, Pemerintah RI menawarkan 600 beasiswa Dharmasiswa ke negara-negara sahabat di seluruh dunia, termasuk Mesir. Para penerima beasiswa Dharmasiswa tahun ini akan disebar ke 56 perguruan tinggi di Indonesia. Adapun 12 penerima Dharmasiswa asal Mesir tersebut nantinya akan disebar ke lima kota, dan belajar di UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakarta), Universitas Sebelas Maret (Solo), Universitas Negeri Malang, STIE Malangkucecwara (Malang), dan Universitas Andalas (Padang).
Terkait kegiatan belajar mereka nantinya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, dalam kesempatan yang sama turut memberikan pembekalan kepada para peserta. Hal ini utamanya terkait dengan tata aturan dan disiplin selama menempuh studi di Indonesia, sehingga target pembelajaran mereka dapat tercapai. "Saya berharap agar aturan ini dapat dicatat dan ditaati. Peraturan-peraturan ini bukan untuk memberatkan para peserta, tetapi untuk melindungi para peserta dari berbagai hambatan yang dapat mengganggu kesuksesan studi", tegas Atdikbud.
Sesi untuk mempersiapkan keberangkatan para peserta tersebut juga diperkaya materi singkat mengenai budaya dan bahasa sehari-hari di Indonesia, yang dibawakan oleh Dedi Supriyanto. Dedi adalah salah satu guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang dikirimkan oleh PPSDK (Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan) Kemendikbud RI untuk mengajar bahasa Indonesia untuk orang Mesir di Pusat kebudayaan Indonesia (PUSKIN) di Cairo.
#Gan/KBRI Kairo








No comments:
Post a Comment