Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Sunday, April 9, 2017

Apa Spesifik Rudal Tomahawk Milik AS Yang Hantam Suriah

BM- Amerika Serikat di bawah komando presiden Donald Trump melancarkan serangan ke Suriah. Senjata andalan mereka lagi-lagi adalah Tomahawk, rudal legendaris negeri Paman Sam tersebut.

Sedikitnya 59 rudal Tomahawk ditembakkan kapal perang AS ke pangkalan udara Suriah, usai serangan kimia yang menewaskan puluhan warga sipil di Suriah. Trump berang karena banyak anak menjadi korban dan serangan ini menjadi puncak amarahnya.
Pada awal aksi militer, Tomahawk bersama dengan sistem serangan darat yang dibantu serangan udara berfungsi menghambat pergerakan musuh, menetralisir kemampuan musuh untuk melakukan operasi udara, dan menghancurkan sistem pertahanan udara musuh.

Selain itu, rudal Tomahawk bisa digunakan untuk menghantam target bernilai tinggi seperti fasilitas pembangkit listrik, markas komando dan kontrol, dan fasilitas perakitan atau penyimpanan senjata.

Raytheon Company merupakan perusahaan pertahanan yang memproduksi Tomahawk.

Tomahawk Land Attack Missile (TLAM) adalah rudal jarak jauh yang dirancang oleh General Dynamics pada tahun 1970-an.

Rudal ini dirancang untuk menghancurkan target jarak menengah dan jarak jauh yang bisa diluncurkan dari kapal selam.

Namun tidak hanya kapal selam, Tomahawk bisa pula diluncurkan dari kapal perang bahkan truk.

Tomahawk versi kapal selam diluncurkan dari tabung torpedo, sedangkan versi kapal perang diluncurkan melalui vertical launching system (VLS).

Fire Control Systems (FCS) pada kapal perang dan kapal selam melakukan manajemen komunikasi, manajemen database, dan fungsi kontrol peluncuran.

Sistem ini menyediakan antarmuka antara rudal dan FCS untuk inisialisasi rudal dan peluncuran.
Misil Tomahawk ditembakkan dari kapal perang USS Ross dan USS Porter yang berada di lautan Mediterania. Tomahawk yang panjangnya 6,25 meter dan berat 1.590 kilogram adalah misil segala cuaca yang dapat menghantam target jarak jauh dengan presisi.

Ia dapat diluncurkan menuju sasaran baik dari kapal perang maupun kapal selam. Tomahawk dapat mengangkut senjata sampai seberat 454 kilogram.

Dikutip dari Guardian, Tomahawk didesain mampu terbang di ketinggian rendah, tidak berawak dan dipandu GPS untuk menghajar target sampai sejauh 1.500 kilometer dengan akurasi ekstrim. Serangan di Suriah sendiri menargetkan pangkalan pesawat, bunker amunisi dan instalasi radar.

Pembuat Tomahawk, perusahaan AS bernama Raytheon mendeskripsikannya sebagai senjata modern dan powerful yang bisa menghancurkan target dengan kerusakan sekitar yang minimal. Setiap unitnya memang mahal, seharga USD 1,5 juta.

Tomahawk rencananya akan diupgrade kemampuannya. "Memodernisasi Tomahawk adalah cara yang cepat dan terjangkau agar kita tetap di depan" sebut Raytheon.

Tomahawk digunakan secara luas di Irak (Desert Storm) pada tahun 1991, di Bosnia (Deliberate Force) pada tahun 1995, dan di Irak (Desert Strike) pada tahun 1996.

Pada krisis teluk tahun 1991, tercatat 290 rudal Tomahawk berhasil diluncurkan dari 297 upaya peluncuran, dengan 242 rudal mengenai target yang direncanakan.

Tomahawk dapat digunakan untuk menghancurkan kapal permukaan dengan varian Tomahawk Anti-Ship Missile (TASM), atau digunakan untuk melumpuhkan target permukaan yang bisa dipasangi beberapa jenis hulu ledak.

Tiga varian utama berikut saat ini berada dalam keadaan operasional: nuclear land attack (TLAM-N), conventional land attack (TLAM-C, hulu ledak tunggal), dan conventional land attack submunition (TLAM-D, hulu ledak bomblet).

Biaya rata-rata rudal Tomahawk berkisar $ 1,5 juta. Namun harga ini telah memperhitungkan penelitian awal dan biaya pengembangan.

Sedangkan biaya produksi murni Tomahawk kurang dari $ 500.000.
" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 31 Mei 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS