Serangan
pemberontak Syiah al Houthi dengan target Kota Makkah itu dikonfirmasi militer
Saudi sebagaimana dirilis laman Arabnews, Jumat (28/10/2016).
Menurut
pernyataan militer Saudi, meski serangan
rudal pemberontak Syiah Houthi tidak menimbulkan kerusakan terhadap situs suci
umat Islam, namun rudal balistik
pemberontak Syiah yang dihancurkan itu
sudah melesat 65 km (40 mil) dari Kota Suci Makkah.
Sementara
itu, kelompok Pemberontak al Houthi dalam sebuah pernyataan hari Jumat
mengkonfirmasi tembakan rudal balistik Burkan-1 ke wilayah Arab Saudi. Namun,
Houthi mengklaim tembakan rudal balistik mereka diarahkan ke Bandara
Internasional King Abdulaziz di Jeddah, bandara tersibuk Kerajaan Arab Saudi.
Kelompok
Houthi telah menguasai sebagian wilayah Yaman utara termasuk Ibu Kota Sanaa
bersama dengan sekutunya para loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Kantor
Berita Saudi Press Agency (SPA)
melaporkan pemberontak Al Houthi diketahui memiliki persediaan Rudal Scud era
Soviet dan varian yang dirancang secara lokal.
Pemberontak
Syiah di Yaman ini telah menembakkan
serangkaian rudal menuju arah Arab Saudi sejak koalisi Negara Arab yang
dipimpin Arab Saudi setelah melancarkan serangan terhadap mereka di Yaman Maret
2015.
Sementara,
Perdana Menteri Yaman Ahmed bin Dagher hari Kamis mengatakan Iran telah melatih
ribuan pemberontak Houthi di Iran dan Beirut melawan Negara. Menurutnya, Iran
telah melatih sekitar 6000 pemberontah Houthi di Iran, ujar Daghr usai
pertemuan dengan Duta Besar Prancis Tisti Krist
“Perang
di Yaman tidak dimulai pada tanggal 26 Maret tahun 2015. Itu pada kenyataannya,
dimulai ketika pemberontak Houthi mengangkat senjata melawan saingan politik
mereka dan melawan negara dengan jelas dukungan dari Iran, yang dilatih sekitar
6000 milisi di Iran atau di Beirut di bawah ahli militer,” ujar Bin Daghr usai
bertemu Duta Besar Prancis Christian Tisti.
Makkah,
khususnya Masjidil Haram adalah rumah bagi seluruh umat Islam sedunia. Tindakan
Pemberontak Syiah al Houthi Yaman yang didukung sekutunya Iran dikhawatirkan
akan melahirkan reaksi kalangan Muslim.