Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Wednesday, October 2, 2019

Impor Turun 10,74 persen, BPS Sumbar: Ekspor Sumbar Naik 3,57 persen Berbanding Juli 2019


Padang(SUMBAR).BM- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) merilis nilai ekspor Sumatera Barat bulan Agustus 2019 mencapai US$109,03 juta, terjadi peningkatan sebesar 3,57 persen dibanding ekspor bulan Juli 2019.

"Secara kumulatif ekspor Sumatera Barat Januari-Agustus 2019 mencapai US$823,47 juta atau turun sebesar 23,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Kota Padang, Sumatera Barat pada Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Selasa Siang (01/10/2019).

"Nilai ekspor melalui pelabuhan ekspor di Sumatera Barat yang seluruhnya berasal dari komoditi nonmigas pada bulan Agustus 2019 senilai US$109,03 juta atau naik sebesar 3,57 persen dibandingkan dengan ekspor bulan Juli 2019 yang tercatat US$105,27 juta. Ekspor Sumatera Barat Agustus 2019 ini turun sebesar 27,49 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan secara kumulatif ekspor Sumatera Barat Januari-Agustus 2019 mencapai US$823,47 juta atau turun sebesar 23,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," beber Sukardi.


Ekspor nonmigas, lanjut Sukardi, bulan Agustus 2019 terjadi pada beberapa golongan barang, nilai terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$78,53 juta diikuti golongan karet dan barang dari karet sebesar US$19,73 juta, dan golongan garam, belerang, kapur sebesar US$6,81 juta. Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari-Agustus 2019 tercatat 70,24 persen merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati, dan golongan karet & barang dari karet memberikan peran sebesar 19,11 persen.

Negara tujuan utama ekspor nonmigas, Sukardi menjelaskan, "Ekspor nonmigas Sumatera Barat bulan Agustus 2019 terjadi pada beberapa negara tujuan, nilai ekspor terbesar adalah ke negara Bangladesh sebesar US$22,65 juta, selanjutnya ke negara Amerika Serikat sebesar US$19,73 juta, dan ke negara Tiongkok sebesar US$13,78 juta," jelasnya.

Lanjutnya, Selama periode Januari-Agustus 2019 ekspor ke negara Amerika Serikat memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatera Barat yaitu sebesar 21,03 persen. Selanjutnya ekspor ke India memberikan peran sebesar 18,82 persen. Dengan demikian, selama Januari-Agustus 2019 peran total ekspor ke dua negara tersebut sebesar 39,85 persen.

Ekspor produk Industri Pengolahan mengalami peningkatan sebesar 6,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total ekspor Sumatera Barat periode Januari-Agustus 2019 sebesar 97,59 persen.

Ekspor senilai US$109,03 juta pada bulan Agustus 2019 sebagian besar berasal dari pelabuhan muat Teluk Bayur. Ekspor melalui pelabuhan muat Teluk Bayur ini mengalami peningkatan sebesar 3,59 persen dibanding bulan sebelumnya, namun mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (turun 27,49%).

Ekspor nonmigas asal provinsi Sumbar menurut Golongan Barang, Sukardi menerangkan, "Nilai ekspor barang yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Agustus 2019 tercatat mencapai US$110,50 juta. Nilai ini mengalami penurunan 1,24 persen dibandingkan Juli 2019 yang tercatat US$111,88 juta, " terangnya.

"Ekspor nonmigas asal Sumatera Barat bulan Agustus 2019 terjadi pada beberapa golongan barang, nilai terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$73,63 juta diikuti golongan karet dan barang dari karet sebesar US$14,34 juta, dan golongan garam, belerang, kapur sebesar  US$6,81  juta.  Bila  dilihat  peranan  golongan  barang  terhadap  total  ekspor  Januari-Agustus 2019  tercatat  66,41  persen  merupakan  ekspor  dari  golongan  lemak  &  minyak  hewan/nabati,  dan golongan karet & barang dari karet memberikan peran sebesar 12,78 persen," papar Sukardi.

Sukardi katakan, Ekspor senilai US$110,50 juta pada bulan Agustus 2019 sebagian besar dikirim melalui pelabuhan ekspor yang ada di Provinsi Sumatera Barat, yaitu mencapai US$94,92 juta. Nilai ini mengalami peningkatan 1,46 persen dibanding bulan sebelumnya. Ekspor senilai US$110,50 juta pada bulan Agustus 2019 sebagian besar dikirim melalui pelabuhan ekspor yang ada di Provinsi Sumatera Barat, yaitu mencapai US$94,92 juta. Nilai ini mengalami peningkatan 1,46 persen dibanding bulan sebelumnya.


Impor

Nilai impor Sumatera Barat selama bulan Agustus 2019 mencapai US$55,97 juta, mengalami peningkatan sebesar 25,86 persen dibandingkan dengan impor bulan Juli 2019 yang tercatat senilai US$44,47 juta. Sementara itu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya nilai impor Agustus 2019 turun 7,83 persen. Secara kumulatif nilai impor Sumatera Barat Januari-Agustus 2019 mencapai US$351,52 juta atau mengalami penurunan 1,60 persen dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya.

Dari beberapa golongan barang, impor bulan Agustus 2019 yang terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$43,89 juta. Sementara itu, golongan pupuk sebesar US$4,71 juta, golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$4,27 juta, golongan kertas/karton sebesar US$1,32 juta, dan golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$0,91 juta. Peran dari kelima golongan barang tersebut terhadap total impor selama bulan Januari-Agustus 2019 mencapai 95,44 persen.

Golongan bahan bakar mineral yang paling besar diimpor adalah komoditas Of other RON unblended. Selanjutnya untuk golongan pupuk yang paling besar adalah Potassium chloride. Golongan Ampas/Sisa Industri Makanan yang paling besar diimpor adalah komoditas Oth than defatted soya- bean flour, fit for human consumption.

Dari total impor bulan Agustus 2019 terlihat  impor terbesar berasal dari negara Singapura senilai US$42,90 juta, selanjutnya dari negara Russia Fed. US$5,01 juta, dan Argentina senilai US$4,27 juta. Selama periode Januari-Agustus 2019 terlihat bahwa impor dari ketiga negara tersebut sebesar 87,27 persen. Negara Singapura menduduki tempat teratas dengan perannya sebesar 76,63 persen. Impor dari Singapura didominasi oleh golongan bahan bakar mineral, yaitu Of other RON unblended. Sementara itu dari Russia Fed. didominasi pupuk, yaitu Potassium chloride.

"Impor Agustus 2019 senilai US$55,97 juta sebagian besar dari pelabuhan bongkar Teluk Bayur. Impor melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur ini mengalami penurunan sebesar 10,74 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," pungkas Sukardi.


Baca Juga



# Gan

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Kamis 28 Maret 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS